Pages

Sabtu, 25 Juni 2011

penyebab cegukan dan cara mengatasinya

Cegukan dalam bahasa Inggris
biasa disebut Hiccup, sedangkan
istilah medis untuk cegukan
adalah singultus. Cegukan
biasanya disebabkan karena
adanya kontraksi dari otot yang
memisahkan rongga dada dan
rongga perut, atau kerap disebut
diafragma, secara tiba-tiba dan
terjadi secara involunter (tidak
disadari). Penyebabnya biasanya
karena gangguan pada organ-
organ tubuh yang terletak di
dekat diafragma seperti ketika
perut dalam keadaan teregang
sehabis makan besar atau
minum alkohol berlebihan.
Penyebab Cegukan
Kontraksi otot diafragma ini akan
menyebabkanketika orang yang
mengalami cegukan menarik
napas, udara yang masuk ke
dalam paru-paru akan
dikeluarkan secara cepat dan
tiba-tiba oleh kekuatan kontraksi
otot diafragma dan membentur
glotis (ruang antara pita suara)
yang sedang menutup. Udara
yang kembali dan membentur
ruang antara pita suara inilah
yang menyebabkan terjadinya
suara khas cegukan.
Normalnya, saat kita menarik
napas, otot-otot diafragma akan
turun, dan saat itu pula katup
tenggorokan membuka, sehingga
udarayang menekan ke atas
tidak akan berbunyi. Akan tetapi,
pada orang yang mengalami
cegukan, saat orang tersebut
menarik napas, terjadi kontraksi
pada otot diafragma dan otot-
otot antara tulang iga, sehingga
menyebabkan udara akan
kembali naik dan pada saat
bersamaan, epiglotis (katup di
tenggorokan) pun tertutup,
sehingga udara dari diafragma
yang naik ke atas akan menekan
katup ini dan menyebabkan
cegukan.
Tertutupnya katup atau epiglotis
ini terjadi karena adanya
gangguan di lengkung refleks,
yaitu pada susunan saraf pusat
dan saraf tepi. Kedua saraf ini
lah yang berperan mengatur
jalur pernapasan dalam tubuh
manusia agar berjalan lancar.
Tertutupnya katup ini bukan
merupakan kelainan susunan
saraf pusat atau susunan saraf
tepi, namun merupakan respon
jika kedua susunan saraf
tersebut terganggu.
Cegukan dapat terjadi satu kali,
atau dapat pula terjadi beberapa
kali berupa rangkaian yang tak
dapat dikendalikan. Cegukan
seringkali berkembang dalam
situasi tertentu, seperti makan
terlalu cepat, minum air dingin
sesaat setelah makan makanan
panas atau sebaliknya, makan
makanan yang sangat panas
atau pedas, tertawa atau batuk
terlalu keras, minum minuman
beralkohol, merokok, stres, atau
karena gangguan keseimbangan
cairan dalam tubuh.
Meskipun jarang terjadi, cegukan
dapat disebabkan karena
tekanan pada saraf frenik oleh
struktur anatomi tubuh yang
lain, atau karena tumor dan
penyakit ginjal lainnya. Di
samping itu, cegukan juga dapat
terjadi karena gangguan
metabolik seperti pada penderita
diabetes dan hipertensi. Juga
karena gangguan elektrolit
termasuk pengaruh obat-obatan
seperti steroid atau obat tidur.
Cegukan juga Dapat Menjadi
Pertanda Penyakit Serius
Cegukan merupakan gangguan
ringan yang dialami oleh hampir
setiap orang, mulai dari bayi
hingga orang lanjut usia. Secara
umum, cegukan akan
menghilang dengan sendirinya
setelah beberapa saat. Tetapi
pada kondisi tertentu, cegukan
bisa berlangsung berhari-hari
bahkan berminggu-minggu. Hal
ini tentu mengganggu aktivitas.
Cegukan yang berkepanjangan
ini pada umumnya terjadi setelah
seseorang menjalani operasi
besar.
Dalam beberapa kasus, cegukan
yang menetap bisa menjadi
tanda adanya gangguan yang
serius. Dimana cegukan terjadi
secara terus menerus, tidak
hanya berhari-hari atau
berbulan-bulan, tapi juga
bertahun-tahun. Cegukan jenis
ini merupakan tanda atau gejala
adanya gangguan serius. Karena
tidak hanya menyangkut
tenggorokan, tetapi juga organ-
organ lainnya. Termasuk di
dalamnya otot-otot diafragma,
katup di tenggorokan, dan
susunan saraf pusat (otak) serta
saraf tepi.
Oleh karena susunan saraf pusat
serta saraf tepi berukuran
panjang dan berhubungan
dengan organ-organ di dalam
tubuh, maka terkadang
aktivitasnya terganggu oleh
berbagai penyakit yang serius.
Sehingga, cegukan dapat pula
menjadi pertanda adanya radang
di perut, penyakit di ginjal,
masalah pada hati, tumor di
batang otak, gejala stroke,
adanya infeksi di susunan saraf
pusat dan lain-lain.
Cara Mengatasi Cegukan
Menahan napas, karena dengan
menahan napas maka kadar
karbon dioksida di dalam darah
akan meningkat, sehingga akan
menekan aktivitas saraf di otak
yang bertanggung jawab atas
terjadinya cegukan dan
menyebabkan cegukan berhenti.
Bernapas di dalam kantong
kertas, tarik dan buang napas di
dalam kantong kertas tertutup
selama kurang lebih satu menit.
Hidung dan mulut masuk ke
dalam kantong tersebut. Cara ini
juga bertujuan untuk
meningkatkan kadar CO2 dalam
darah.
Menelan gula batu atau satu
sendok gula mampu
menghentikan cegukan hanya
dalam beberapa menit. Gula
dipercaya dapat merangsang
saraf-saraf otot kita, terutama
ketika otot diafragma mulai
berkontraksi secara tidak teratur.
Pijat bagian belakang langit-
langit dengancotton bud, yang
digerakkan secara perlahan ke
depan dan ke belakang selama
lebih kurang satu menit.
Tidur berbaring dengan kedua
lutut ditekuk ke arah perut.
Lakukan beberapa saat hingga
cegukan hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar